KARYA ILMIAH, SEMI ILMIAH, NON
ILMIAH DAN METODE ILMIAH
Dosen : Rini Sawitri
Disusun Oleh :
1. Inna Amandha Anjani M. 24213419
2. Intan
Maulidina Handayani 24213439
3. Muhamad Reza Ariesta 25213760
4. Muhammad Rustama 26213137
5. Petra Yohana Shinta Zega 26213852
6. Tia Budi Pratiwi 28213879
7. Yuli Setia Ningsih 29213560
Kelas : 3EB03
FAKULTAS
EKONOMI
JURUSAN
AKUNTANSI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
PTA 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penyusun Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Karya Ilmiah,
Semi Ilmiah, Non Ilmiah dan Metode Ilmiah”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak mendapat
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak itu bisa teratasi. Oleh
karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat penyusun harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Depok,
Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
KARYA ILMIAH.................................................................................................... 1
Tujuan Karya Ilmiah.......................................................................................... 2
Manfaat Karya Ilmiah........................................................................................ 2
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah.................................................................. 3
Ciri-Ciri Karya Ilmiah........................................................................................ 4
Sikap Ilmiah......................................................................................................... 4
Macam-Macam Karya Ilmiah............................................................................ 6
SEMI ILMIAH......................................................................................................... 10
Ciri-Ciri Semi Ilmiah........................................................................................... 11
KARYA NON
ILMIAH.......................................................................................... 12
Perbedaan Karya Ilmiah Dengan Non Ilmiah.................................................. 12
Perbedaan Karya Ilmiah Dengan Semi Ilmiah................................................. 14
METODE ILMIAH................................................................................................. 15
Tujuan Metode Ilmiah........................................................................................ 15
Ciri-Ciri Metode Ilmiah...................................................................................... 15
Langkah-Langkah Metode Ilmiah..................................................................... 16
Langkah-Langkah Metode Penulisan Ilmiah................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18
KARYA ILMIAH
Karangan ilmiah disebut juga Karya ilmiah (
bahasa Inggris:
scientific paper) adalah
suatu karya tulis yang disusun
berdasarkan pendekatan dan metoda ilmiah (aplikasi metode ilmiah) yang
ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Penulisan tersebut disebut ilmiah,
karena penulisan tersebut adalah sistematik,
generalisasi, eksplanasi, maupun terkontrol.
Dengan demikian karya tulis ilmiah tersebut tidak mengandung unsur bias karena
telah mempunyi ukuran atau standar tertentu.
1.
Penulisan
ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah tertentu
seperti : mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori
tertentu, merumuskan kerangka teoritis/konsepsional, merumuskan hipotesis,
menyusun rancangan studi, menentukan pengukurannya, mengumpulkan data, dan
menganalisis dan menginterprestasi data, serta membuat kesimpulan. Penulisan
ilmiah adalah generalisasi, karena dapat dirumuskan atau diambil suatu
kesimpulan umum.
2.
Penulisan
ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan atau fenomena
tertentu.
3.
Penulisan
ilmiah terkontrol, karena pada setiap langkahnya terencana dengan baik,
mempunyai standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil analisis
data. Aplikasi dari metoda ilmiah tersebut dapat dikatakan sebagai suatu
penelitian. Karya tulis ilmiah berupaya mengungkapkan secara jelas dan tepat
mengenai masalah yang dikaji, kerangka pemikiran untuk mendekati pemecahan
masalah, mengapa dan bagaimana studi dilaksanakan untuk memecahkan masalah,
serta pembahasan hasil maupun implikasinya. Karena itu, karya tulis ilmiah
harus disusun secara logis dan terinci berupa uraian teoritis maupun uraian
empirik.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan
penelitian, makalah
seminar atau
simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan
ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah
tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau
pengkajian selanjutnya.
Di
perguruan
tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan
karya ilmiah seperti
makalah,
laporan praktikum, dan
skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya
merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup
mendalam.Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih
merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan
terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari.Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
Tujuan Karya Ilmiah
·
Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
·
Menumbuhkan
etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya
tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
·
Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
·
Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
·
Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi
penulis adalah berikut:
·
Melatih
untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
·
Melatih
untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
·
Mengenalkan
dengan kegiatan kepustakaan;
·
Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
·
Memperoleh
kepuasan intelektual;
·
Memperluas
cakrawala ilmu pengetahuan;
·
Sebagai
bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
1.
Bagian Pembuka
·
Sampul
·
Halaman
judul.
·
Halaman
pengesahan.
·
Abstraksi
·
Kata
pengantar.
·
Daftar
isi.
·
Ringkasan
isi.
2.
Bagian Isi
·
Pendahuluan
o Latar belakang masalah.
o Perumusan masalah.
o Pembahasan/pembatasan masalah.
o Tujuan penelitian.
o Metode penelitian.
· Pembahasan
o
Pembahasan
teori
o
Kerangka
pemikiran dan argumentasi keilmuan
o
Pengajuan
hipotesis
·
Metodologi penelitian
o Waktu dan tempat penelitian.
o Metode dan rancangan penelitian
o Populasi dan sampel.
o Instrumen penelitian.
o Pengumpulan data dan analisis data.
·
Hasil Penelitian
o Jabaran varibel penelitian.
o Hasil penelitian.
o Pengajuan hipotesis.
o Diskusi penelitian, mengungkapkan
pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
·
Penutup
o Kesimpulan
o Saran
3.
Bagian penunjang
·
Daftar
pustaka.
·
Lampiran-
lampiran antara lain instrumen penelitian.
·
Daftar
Tabel
Ciri – Ciri Karya Ilmiah
Ciri-ciri dari karya ilmiah, diantaranya
sebagai berikut:
Ø Bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Ø Sikap penulis dalam karya ilmiah
adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal,
dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang
pertama atau kedua.
Ø Struktur sajian karya ilmiah sangat
ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup.
Ø Komponen karya ilmiah bervariasi
sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian
inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal
mempersyaratkan adanya abstrak.
Sikap
Ilmiah
a. Sikap
Ingin Tahu
Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha mengetahuinya, senang mengajukan pertanyaan
tentang obyek dan peristiwa,
kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah, memperlihatkan gairah dan
kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
b. Sikap
Kritis
Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada
bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti – bukti pada waktu menarik
kesimpulan.
Tidak merasa paling benar yang harus diikuti oleh orang lain, bersedia mengubah pendapatnya
berdasarkan bukti-bukti yang kuat.
c. Sikap
Obyektif
Melihat sesuatu sebagaimana adanya
obyek itu, menjauhkan bias pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan
kepentingan dirinya sebagai subjek.
d. Sikap
Ingin
Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru, kebiasaan menggunakan
eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif, selalu memberikan konsultasi yang
baru dari pengamatan yang dilakukannya.
e. Sikap
Menghargai
Karya
Orang
Lain
Tidak akan mengakui dan memandang
karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan
oleh orang atau bangsa lain.
f. Sikap
Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan,
bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan tidak akan berhenti
melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai terhadap hal-hal yang ingin
diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
g. Sikap
Terbuka
Bersedia mendengarkan argumen orang
lain sekalipun berbeda dengan apa yang diketahuinya bukan menerima kritikan dan respon
negatif terhadap pendapatnya.
Macam –
Macam Karya Ilmiah
·
Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah,
artikel ilmiah popular tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum,
untuk konsumsi publik.Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk
keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan
ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat
kabar atau majalah. Artikel dibuat berdasarkan berpikir deduktif atau induktif,
atau gabungan keduanya yang bisa ‘dibungkus’ dengan opini penulis.
·
Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah, bisa ditulis secara khusus, bisa pula
ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau
penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah.Kekhasan
artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak
megurangi nilai keilmiahannya. Artikel
ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah
mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah
ada pehitungan bobot. Karena
itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi
sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau
bertaraf internasional. Bagi
ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional,
pertanda keilmuawannya ‘diakui’.
·
Disertasi
Disertasi
adalah karya tulis akademik hasil studi atau penelitian mendalam yang dilakukan
secara mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan
pengetahuan, atau menemukan jawaban baru bagi masalah yang sementara telah
diketahui jawabannya, atau mengajukan pertanyaan baru terhadap hal yang
dipandang telah mapan di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni yang
dilakukan oleh calon Doktor (S3) di bawah pengawasan para pembimbingnya. Dengan
demikian, disertasi akan memberikan suatu keaslian atau originalitas kepada
ilmu dan pengetahuan melalui metoda analisis yang baru, menghasilkan kesimpulan
baru, dan bahkan bila mungkin menghasilkan temuan berupa teori, konsep maupun
model.
·
Tesis
Tesis adalah jenis karya ilmiah yang
bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan
pendidikan pascasarjana. Mahasiswa
melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa
merencanakan (masalah), melaksanakan, menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data,
menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
·
Skripsi
Skripsi adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk
melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana (S1). Bobotnya 6 satuan kredit semester (SKS) dan dalam pengerjakannya
dibantu dosen pembimbing. Dosen
pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut
didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung, observasi lapanagn atau penelitian
di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi
ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.
·
Kertas Kerja
Kertas kerja pada prinsipnya sama
dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh
ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut
kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja
‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris,
ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.
·
Makalah Ilmiah
Makalah ilmiah adalah karya tulis
ilmiah yang disusun berdasarkan informasi, data atau hasil penelitian (research
paper) yang ditujukan untuk golongan pembaca/masyarakat tertentu dan/atau pada
kejadian (event) tertentu pula. Makalah imiah ini bisa digunakan sebagai
masukan untuk keputusan yang akan diambil oleh pembaca. Misalnya makalah ilmiah
yang dipersiapkan untuk suatu seminar.
· Penulisan Ilmiah
Makalah ini biasanya berhubungan dengan
suatu kegiatan pendidikan, dan merupakan rangkuman dalam suatu periode
pendidikan (term) seperti semester. Tergantung pada pelajarannya (mata kuliah),
makalah ini bisa disusun berdasarkan hasil penelitian (yang menggunakan data
sekunder atau primer) atau tidak menggunakan penelitian. Dengan demikian,
penyusunan suatu makalah ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan analisis
mahasiswa dalam keterampilan tertentu sebagai upaya penerapan pelajaran yang
diterimanya pada periode pendidikan (misal semester) yang bersangkutan.
Hal-hal yang harus ada dalam
karya ilmiah antara lain:
1) Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah
lewat pikiran dan alur pikiran.
2) Keindahan karya tulis ilmiah terletak
pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
3) Alur pikir dituangkan dalam sistematika
dan notasi.
4) Karya tulis ilmiah terdiri dari
unsur-unsur : kata, angka, tabel,
dan gambar,
yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
5) Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan
asas-asas yang terkandung
dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan
kaidah-kaidah kebahasaan.
6)
Karya
tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi
(paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi
(alasan).
SEMI ILMIAH
Semi Ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan menurut metodologi panulisan yang baik dan benar, ditulis dengan
bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan
fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Semi ilmiah ini juga
merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan
dan penulisannya pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode
ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah
tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misalnya
dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen. Karakteristiknya berada diantara
ilmiah.
Adapun bentuk
karangan semi ilmiah yaitu :
· Artikel
Karangan faktual secara lengkap
dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran,
majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat
meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
· Editorial
Artikel dalam surat kabar atau
majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau pimpinan surat kabar
(majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.
· Feature
Feature adalah cerita khas kreatif
yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu situasi, keadaan, atau
aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan sekaligus menghibur
khalayak media massa.
· Resensi Buku
Resensi
buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif
terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu
ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.
Ciri-Ciri Semi Ilmiah
1.
Emotif :
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan
dan sedikit informasi
2.
Persuasif
: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi
sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3.
Deskriptif
: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4.
Kritik
tanpa dukungan bukti.
5.
Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
6.
Fakta yang disimpulkan subjektif.
7.
Gaya bahasa formal dan popular.
8.
Mementingkan diri penulis.
9.
Melebih-lebihkan sesuatu.
10. Usulan-usulan
bersifat argumentative.
11. Bersifat
persuasive.
KARYA NON ILMIAH
Karya
non ilmiah
adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung
fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa
digunakan (tidak terlalu formal). Karya
non ilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak
didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat
subjektif, gaya bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan
popular. Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa
kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik
penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti
penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya.
Ciri-ciri
Karya Non Ilmiah :
1. Bersifat persuasive.
2. Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
3. Fakta yang disimpulkan subyektif.
4. Bersifat imajinatif.
5. Gaya bahasa konotatif dan popular.
6.
Situasi
didramatisir.
7.
Tidak memuat hipotesis.
8.
Penyajian
dibarengi dengan sejarah.
Perbedaan Karya Ilmiah Dengan Non
Ilmiah
Istilah karya ilmiah dan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui
orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan
tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah
maupun non ilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa
pun namanya, kedua - keduanya
memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan
yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek :
1. Karya ilmiah harus merupakan
pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah
adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
2. Karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara
tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses
pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah
menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan
menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang
dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di
atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer.Sebagian
ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan
karangan ilmiah dan nonilmiah.Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik
yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada
pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan.Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan
semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari.
Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian
istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari
segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan
dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah
agak longgar meskipun tetap sistematis.Dari segi bentuk, karangan ilmiah
memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan
semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan
nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah
adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan
semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong
karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,
roman, puisi, dan naskah drama.
Karya non ilmiah
sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung
fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya
bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya
nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya non ilmiah bersifat, antara lain :
1. Emotif : merupakan kemewahan dan
cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi.
2. Persuasif : merupakan penilaian
fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara
berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : merupakan pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Jika kritik adakalanya tanpa
dukungan bukti.
Perbedaan Karya
Ilmiah Dengan Semi Ilmiah
“Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam
berpikir” adalah slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang
penulis. Melalui kecermatan bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan.
Oleh karena itu, penguasaan bahasa amat diperlukan ketika Anda menulis.
Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia
resmi. Ciri-ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang
Disempurnakan), kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph,
menggunakan kata ganti pertama “penulis”, bukan saya, aku, kami atau kita,
memakai kata baku atau istilah ilmiah, bukan popular, menggunakan makna
denotasi, bukan konotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan
mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.
Terdapat tiga bagian dalam konvensi penulisan karangan ilmiah, yaitu bagian
awal karangan (preliminaries), bagian isi (main body), dan bagian akhir
karangan (reference matter).
Berbeda dengan karangan ilmiah, bahasa dalam karangan
semiilmiah/ilmiah popular dan nonilmiah melonggarkan aturan, seperti
menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi dan figurative, menggunakan
istilah-istilah yang umum atau popular yang dipahami oleh semua kalangan, dan
menggunakan kalimat yang kurang efektif seperti pada karya sastra.
METODE ILMIAH
Metode ilmiah merupakan suatu
prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek
ilmiah.
Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara
menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan
kebenaran (Almadk ,1939).
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang
harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
Metode ilmiah atau proses ilmiah
(bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan
pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena
alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.Jika suatu hipotesis lolos
uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
(wikipedia).
Tujuan Metode Ilmiah
·
Untuk
meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan
maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
·
Untuk
mengorganisasikan fakta.
·
Merupakan
suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
·
Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
·
Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
Ciri-Ciri Metode Ilmiah
1.
Bersifat
kritis dan analistis,
artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah
dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
2.
Bersifat
logis, artinya
dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
3.
Bersifat
obyektif, artinya
dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama
pula.
4.
Bersifat
konseptual, artinya
proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya
dapat dipertanggungjawabkan.
5.
Bersifat
empiris, artinya
metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
Langkah-langkah Metode Ilmiah:
1)
Perumusan
Masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya
serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.
2)
Penyusunan
Kerangka Berpikir Dalam Pengajuan Hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat
antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi
permaslahan. Disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang teruji
kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relefan
dengan permasalahannya.
3)
Perumusan
Hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang
diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang
dikembangkan.
4)
Pengujian
Hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang
diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung
hipotesis tersebut atau tidak.
5)
Penarikan
Kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak
atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang
mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam
proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis
maka hipotesis itu ditolak.
Langkah –
Langkah Metode Penulisan Ilmiah :
I.
Masalah
Berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber
empiris dan teoretis, sebagai suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik
memerlukan fakta-fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh
dari mengkaji berbagai literatur relevan.
II.
Rumusan
Masalah
Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan
masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.
III.
Pengajuan
Hipotesis
Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang
diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran
referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
IV.
Metode/Strategi Pendekatan Penelitian
Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih
metode/strategi penelitian yang sesuai.
V.
Menyusun
Instrumen Penelitian
Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka
peneliti merancang instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya
angket, pedoman wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian
validitas dan reliabilitas instrumen agar instrumen memang tepat dan layak
untuk mengukur variabel penelitian.
VI.
Mengumpulkan
dan Menganalisis Data
Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian
dilakukan pengolahan dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji
statistik yang relevan dengan tujuan penelitian atau pengujian secara
kualitatif.
VII.
Simpulan
Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang
telah dianalisis. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahyu, Tri, Bahasa
Indonesia, Universitas Gunadarma