Kamis, 15 Januari 2015

Manajemen : Motivasi

PENGERTIAN DAN PANDANGAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Pengarahan Dan Pengembangan Organisasi Motivasi (Motivation) Kemampuan seorang manajer untuk memotivasi adan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi akan menentukan efektifitas manajer. Dan ini bukan satu-satunya factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Manajer yang dapat melihat motivasi sebagai suatu system akan mampu meramalkan perilaku dari bawahannya.
Motivasi seperti yang telah disebutkan diatas, akan mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan bawahannya, yang selanjutnya akan menentukan efektifitas manajer. Ada dua factor yang mempengaruhi tingkat prestasi seseorang, yaitu kemampuaan individu dan pemahaman tentang perilaku untuk mencapai prestasi yang maksimal disebut prestasi peranan. Dimana antara motivasi, kemampuan dan presepsi peranan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi.

tujuan motivasi
·   Meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
·   Meningkatkan produktivitas kerja.
·   Mempertahankan kesetabilan kerja.
·   Meningkatkan disiplin kerja.
·   Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
·   Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi.
·   Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai.
·   Mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
·   Meningkatkan efisiensi penggunaan alatalat dan bahan.

MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI
Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah penting, kebosanan dan tugas yang rutin merupakan pengurang dari motivasi. Untuk itu para karyawan perlu dimotivasi melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial dan membuat mereka berguna dan penting dalam organisasi.
Para karyawan diberi kebebasan membuat keputusan sendiri dalam pekerjaannya, untuk para pekerja informal perlu mendapat perhatian yang lebih besar. Lebih banyak informasi disediakan untuk karyawan tentang perhatian manajer dan operasi organisasi.
Taylor menawarkan empat prinsip scientific management yaitu:
1.      penggantian metode kira-kira untuk menentukan setiap emelemn dari pekerjaan seorangpekerja yang ditentukan secara ilmiah,
2.      seleksi dan pelatihan para pekerja secara ilmiah,
3.      kerjasama antara manajemen dan buruh untuk menyelesaikan tujuan pekerjaan, yang sesuai dengan metode ilmiah,
4.      pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer dan para pekerja, yaitu pihak
pertama sebagai perencana dan supervisi sedangkan yang kedua sebagai pelaksanan. Dengan dasar inilah Elton Mayo mencoba melihat pengaruh antara fasilitas fisik dengan output yang dihasilkan oleh pekerja.
Penelitian yang telah dimulai sebelumnya sejak tahun 1930, ingin membuktikan dasar pemikiran Taylor dalam sebuah perusahaan Western Electric. Hal ini pertama kali dilakukan oleh para insinyur diperusahaan tersebut dengan cara melakukan perubahan sistem pencahayaan ditempat kerja. Namun hal tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan dengan output pekerja karena dalam temuan ditemukan bahwa dengan sistem pencahayaan yang baik maupun tidak output pekerja tetap sama. Dengan permasalahan tersebut, para insinyur ini menghubungi Elton Mayo di Harvard. Bersama timnya Elton menguji berbagai variabel yang dapat mempengaruhi output yang dihasilkan oleh pekerja mulai dari panjangnya waktu kerja, pengenalan waktu istirahat serta rencana upah individu. Namun pada akhirnya tidak memberikan hasil apapun, sebab temuan lapangan tidak memperlihatkan adanya perbedaan output yang dihasilkan sebelum dan sesudah variabel tersebut diterapkan.
Penelitian ini menunjukan bahwa kepuasan ditempat kerja bukan berasal dari faktor fisik maupun ekonomi yang didapat oleh pekerja. Melaikan karena diorong oleh perasan dan sentimen yang besar serta ketertarikan dan juga karena pekerja menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial, loyalitas pekerja akan lebih besar terhadap kelompok dibandingkan dengan keinginan individual. Hal ini didapat karena dari penelitian Mayo tersebut ditemukan bahwa faktor fisik dan ekonomi seperti yang dikemukakan oleh teori klasik tidak membawa pengaruh terhadap output yang dikeluarkan oleh pekerja, melainkan karena keberadaan peneliti diantara mereka yang membuat mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi peneliti dan perusahaan. Norma sosial menjadi variabel yang mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan oleh pekerja. Hal ini oleh Scotts dikatakan sebagai change is interesting, attention is gratifying. Temuan lain dari penelitian Hawthorne adalah bahwa sistem formal yang diagungkan oleh teori klasik telah dikalahkan oleh sistem informal dan hubungan antar individu, hal ini menunjukan bahwa dampak sosial-psikologis sering lebih kuat daripada efek ekonomi.
Mayo sebagai tokoh sosiologi industri menyatakan bahwa manajemen memiliki tujuan tidak hanya akan meningkatkan efisiensi dan output tetapi melalui pengorganisasian dalam bentuk kerjasama yang spontan dapan mencegah kerusakan dari struktur organisasi. Sehingga bentuk tradisional dari masyarakat dan keluarga dapat digantikan oleh organisasi kerja yang memiliki tujuan untuk mengurangi konflik, persaingan dan perselisihan. Pemikiran Mayo menginginkan hal-hal yang dimiliki oleh masyarakan perdesaan masuk kedalam pengaturan industi modern, hal ini dapat dilakukan dengan terbentuknya atau dibentuknya kelompok informal di tempat kerja. Kelompok informal adalah hal penting dalam pemikiran Mayi. Hubungan otoritas tidak lagi tersentralisasi seperti teori klasi namun dedesentralisasikan, selain itu komunikasi yang dibentuk bersifat bottom up yang bergerak dari pekerja kepada manajemen, bukan sebaliknya. Otoritas terletak pada para pekerja dalam menerima manajemen, sehingga apabila otoritas diberikan maka pekerja lebih produktif. Namun jika manajemem ditolak maka output yang dikeluarkan pun dibatasi. Salah satu cara untuk meningkatkan output yang lebih tinggi adalah melali apa yang disebut pemberdayaan serta komunikasi yang baik dan keterlibatan pekerja dalam proses konsultasi dan keterlibatan didalam tim dengan tanggung jawab yang telah tersusun dengan baik.
Sebagai sebuah hasil penelitian, konsep yang dikeluarkan oleh Elton Mayo dari peneltian Hawthornenya tidak luput dari kritik. Kritik yang pertama adalah bahwa Mayo melihat pekerja industri pada generasi pertama dan kedua dari immigrant yang mengalami alienasi saat perpindahan terjadi. Kritik kedua, Mayo tidak mempertimbangkan kompleksitas asosiasi untuk mengatasi keterasingan gesselschaft seperti yang terjadi pada masyarkan moderen konteporer. Elton mayo dengan penelitian Hawthornenya ini tidak dapat menjelaskan tentang serika pekerja yang memiliki peran penting dalam masyarakat. Dalam hubungan antara manusia tidak semua integrasi yang tercipta tentang harmonis namun terdapat pula konflik didalamnya. Hal ini yang tidak dapat dijawab oleh Mayo ketika pekerja tidak dapat menciptakan situasi harmonis yang kooperatif maka manajemen dengan kekuatannya memaksakan hal tersebut untuk terjadi.
Selain itu para kritisi melihat teori ini sebuah bentuk penyelubungan manipulasi dan eksploitasi. Hal ini ditunjukan dengan adanya penumbangan kepentingan dari kaum pekerja serta konflik yang terjadi di atur sedemikian rupa serta aturan manager baru hanya sebavia bentuk pengelitisan. Landsberger dan Braveman adalah salah satu orang yang mengkritik aliran ini. Mereka menyatakan bahwa aliran ini adalah sebuah meodologi lai yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas pekerja bukan untuk meningkatkan hubungan antar pekerja.
Selain itu secara empiris aliran hubungan antar manusia dijadikan tersangka dikarenakan tidak adanya hubungan empiris antara kepuasan pekerja dengan produktifitasnya, tipe kepemimpinan dengan produktifitas dan pengambilan keputusan dan kepuasan atau produktifitas. Faktanya hubungan yang terjadi mungkin sebaliknya. Hal ini disebabkan oleh aliran ini tidak memperhatikan lingkungan dimana organisasi itu berada.

MODEL MOTIVASI TRADISIONAL
Model Motivasi tradisional dikaitkan dengan Frederick Taylor dan aliran manajemen ilmiah. Aliran ini berpendapat bahwa salah satu aspek penting pekerjaan manajer adalah memastikan bahwa para pekerja melakukan tugasnya yang membosankan dan berulang-ulang dengan cara yang paling efisien. Manajer menentukan bagaimana pekerjaan itu dilakukan dan menggunakan suatu sistem perangsang upah untuk memotivasi para karyawan semakin banyak yang mereka hasilkan, makin besar upah yang mereka peroleh. Pandangan ini berasumsi bahwa karya­wan pada dasarnya malas dan bahwa manajer memahami pekerjaan karyawan lebih baik daripada karyawan itu sendiri. Karyawan hanya dapat dimotivasi dengan imbalan uang dan di luar pekerjaannya, sedikit sekali yang dapat disumbangkan karyawan untuk organi­sasinya. Dalam banyak situasi pendekatan ini efektif. Karena efisiensi meningkat, lebih se­dikit karyawan yang dibutuhkan untuk mena­ngani suatu tugas tertentu. Sejalan dengan perkembangan waktu, manajer mengurangi besarnya rangsangan upah. Pemutusan hubungan kerja menjadi lazim, dan karyawan lebih mencari keamanan kerja dari pada hanya peningkatan upah yang kecil dan sementara.

MODEL SUMBER DAYA MANUSIA

McGregor Maslow. Argyris dan Lkert mengkritik model hubungan manusaiwi bahwa seorang bawahan tidak hanya dimotivasi dengan memberikan uang atau keinginan untuk mencapai kepuasan, tapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti dalam arti lebih menyukai pemenuhan kepuasan dari suatu prestasi kerja yang baik, diberi tanggung jawab yang lebih besar untuk pembuatan keputusan dan pelaksanaan tugas.
Jadi motivasi mempunyai hubungan dengan model sumber daya manusia, karena dengan motivasi para pekerja ( SDM ) bisa bekerja dengan baik, dengan displin, dapat meningkatkan produktivitas, mempertahankan kestabilan dalam kerja dan yang pada akhirnya dapat membuat perusahaan tersebut memperoleh laba atau keuntungan.


Surat Lamaran Asisten Lab

Tahun lalu saya pernah menuliskan makalah yang saya buat sebagai syarat yang wajib untuk megikuti seleksi menjadi Aslab (asisten lab), dan pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengetahuan dalam membuat surat lamaran.
Tentunya kita tahu surat lamaran merupakan suatu hal yang formal dan wajib untuk penuhi syaratnya. Mungkin ini bukan surat lamaran yang cocok untuk diajukan sebagai surat lamaran untuk perusahan tapi setidak dapat menggambarkan secara umum bagaiman bentuk surat lamaran.
Surat lamara masih banyak kekurangan baik dalam kata-kata maupun tulisan dan bahasa didalamnya. Berikut paparan surat lamarannya :



Jakarta, 20 September 2014
Perihal                  : Lamaran Asisten Laboratorium Manajemen Dasar
Lampiran             :

Kepada Yth.
Bagian pengembangan SDM Laboratorium Dasar Universitas Gunadarma
Di – Tempat
Dengan Hormat,
Berdasarkan informasa yang saya peroleh dari website Laboratorium Manajemen Dasar, dimana Lab. Manajemen Dasar sedang membuka Rekuitmen Asisten Lab, maka dari itu saya bermaksud mendaftarkan diri  dalam tim Asisten Laboratorium Manajemen Dasar.
Adapun biodata saya sebagai berikut      :
Nama                                  : Petra Yohana Shinta Zega
Tempat , tanggal Lahir         : Medan, 25 juli 1995
Pekerjaan                           : Mahasiswi Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma
No. Telepon                       : 085264xxxxxx
E-mail                               : petrayohana.zega@gmail.com



Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
1. Print Out Nilai
2.Pas Photo 3x4
3. Daftar Riwayat Hidup
Selain bahan pertimbangan diatas saya juga telah selesai mengikuti mata kuliah Matematika Dasar. Besar harapan saya diberi kesempatan untuk ikt bergabung di Laboratorium Manajemen Dasar Universitas Gunadarma.


Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya.
Hormat saya,



Petra Yohana Shinta Zega




Rabu, 14 Januari 2015

BLK

PENGARUH KENAIKAN BBM 2014 TERHADAP
MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun guna memenuhi tugas Bank Dan Lembaga Keuangan
Dosen: Bpk. Stevianus







Disusun Oleh:


1.        Adi Susilo Purnomo          (20213191)
2.        Annisa Damayanti P         (21213127)
3.        Bayu Andika                     (21213654)
4.        Bella Gusita Aritonang      (21213693)
5.        Danang Ferrianto               (21213993)
6.        Hieronymus Kopong Bali  (24213110)
7.        Intan Maulidina H             (24213439)
8.        Louis David Aror               (25213033)
9.        Madryawan Budiputro      (25213213)
10.    Maylina Rosa Elisabets      (25213377)
11.    Muhamad Muzani S           (25213747)

12.    Muhamad Reza Ariesta   (25213760)
13.    Muhammad Faza A         (25213927)
14.    Muhammad Rustama       (26213137)
15.    Nabil Hasan                     (26213253)
16.    Petra Yohana Shinta Z     (26213852)
17.    Roy Nugraha                    (28213109)
18.    Selvi Intan Pratidina        (28213358)
19.    Siti Sharah Mardiutami    (28213587)
20.    Tia Budi Pratiwi               (28213879)
21.    Wahyu Gunawan                         (29213199)
22.    Yuli Setia Ningsih            (29213560)


Kelas : 2EB03
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepentingan pembelajaran mengenai perekonomian di Indonesia.  Masalah yang dirumuskan pada penilitian ini adalah apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap penerapan kenaikan BBM dalam perekonomian di Indonesia? Melalui kajian ini peniliti diharapkan dapat menggambarkan dan menjelaskan tentang pengaruh dari kenaikan BBM yang berada di Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode analisis data dengan bentuk penelitian kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah diambil 41 responden mahasiswa Universitas Gunadarma. Teknik pengumpulan data dalam penilitian ini adalah dengan menyebarkan kuisioner terbuka dilingkungan Universitas Gunadarma.

Pendahuluan


Indonesia adalah salah satu produsen minyak dan gas bumi di dunia yang digunakan untuk berbagai keperluan yang ada. Pada masa kini ketergantungan Indonesia pada energi fosil membuat produksi minyak bumi dalam negeri menurun drastis sejak tahun 2001 silam. Keadaan ini didorong oleh kebutuhan yang terus naik dan tumbuhnya sektor industri di Indonesia.
Di Indonesia, minyak bumi diolah juga untuk digunakan sebagai  Bahan Bakar Minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan secara luas di era industrialisasi, digunakan juga untuk bahan bakar kendaraan masyarakat luas. Sebagai produsen dan distributor,Indonesia memiliki Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara dalam kaitannya terhadap bahan bakar, sampai saat ini disubsidi oleh pemerintah untuk kebutuhan pasar. Menurut Kurtubi, pengamat minyak dan gas dari Center for Petroleum and Energy Economics Studies (CPEES) menyatakan bahwa cadangan minyak Indonesia saat ini sekitar 3,7 miliar barel atau sekitar 0,2% cadangan dunia. Dengan produksi minyak rata-rata 600 ribu barel per hari dan tanpa menemukan cadangan baru, maka cadangan minyak kita habis dalam 12 tahun.
Saat Ini, konsumsi minyak Indonesiai sudah mencapai 1,5 juta bph, sedangkan produksi minyak Indonesia hanya 826 ribu bph sehingga Indonesia harus mengimpor minyak dari luar negeri sebanyak 700 ribu bph. Sehingga uang negara yang dikeluarkan untuk  impor minyak saat ini mencapai US$ 120 juta atau hampir Rp 1,3 triliun per hari. Per tahun konsumsi BBM naik 8 persen, sementara produksinya justru menurun sampai 15 persen..
Pada tanggal 17 November 2014 lalu, pemerintah menaikan harga bahan bakar jenis premium dan solar sebesar Rp. 2.000,-.Berbagai macam tanggapan dan respon bermunculan, pemerintah menaikan harga untuk mengalihkan subsidi ke arah sektor produktif (kesehatan dan pendidikan) serta anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan, dengan memberikan perlindungan ke masyarakat yang kurang mampu dengan berbagai cara, serta operasi pasar untuk menakan harga kebutuhan di pasar. Berbagai pengruh juga dirasakan oleh masayarakat Indonesia tak terkecuali mahasiswa Gunadarama yang menimbukan berbagai pengaruh dalam berbagai aspek.





Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikemukakan adalah apakah ada pengaruh kenaikan BBM terhadap mahasiswa Gunadarma?

Bahan Dan Metode
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode analisis data dan bentuk metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuisioner dan menyebarkannya kepada para mahasiswa dilingkungan kampus. Sumber data dalam penelitian ini diambil sebanyak 41 responden mahasiswa Universitas Gunadarma.

Hasil
Kendaraan
Total
Mobil
5
Motor
35
Bis
4
Angkot
20
Kereta
11
Lain-Lain
3


Kenaikan Harga
Total
Rp            500
7
Rp         1.000
8
Rp         2.000
20
Rp         3.000
4
Rp         4.000
1
Rp         5.000
3
> Rp 5000
5




No.
Pertanyaan
Y
T
TH
1.       
Apakah anda setuju dengan kenaikan BBM?



2.       
Apakah uang jajan anda bertambah setelah kenaikan BBM?



3.       
Apakah uang jajan anda berpengaruh setelah kenaikan BBM?



4.       
Apakah ada kebutuhan yang anda kurangi setelah kenaikan BBM?



5.       
Apakah harga-harga yang anda konsumsi mengalami kenaikan?



6.       
Apakah anda akan memilih mengkonsumsi bekal pribadi untuk menghemat pengeluaran konsumsi anda?



7.       
Apakah pengeluaran anda mengalami kenaikan bbm?



8.       
Apakah kenaikan bbm saat ini akan mempengaruhi biaya kuliah anda?



9.       
Apakah anda setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain?



10.   
Apakah anda percaya pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain?



11.   
Apakah kebijakan kenaikan BBM ini tepat untuk kondisi Negara saat ini?



12.   
Jika anda pengguna kendaraan pribadi, apakah anda menggunakan bahan bakar bersubsidi?



13.   
Jika anda pengguna kendaraan pribadi, akankah anda akan beralih ke transportasi umum?



14.   
Akankah anda beralih ke penggunaan bahan bakar non-subsidi?



15.   
Apakah bbm perlu disubsidi?




Menurut hasil penelitian yang telah kami lakukan, jawaban kuisioner :
YA
299
TIDAK
225
TIDAK TAHU
91

Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan kepada 41 responden mahasiswa Universitas Gunadarma sebanyak 35 orang mahasiswa menggunakan sepeda motor untuk alat transportasi ke kampus, banyak juga mahasiswa Universitas Gunadarma yang menggunakan alat transportasi seperti mobil, angkutan umum, bis, kereta dan lain-lain. Setelah terjadinya kenaikan harga BBM, mahasiswa merasakan sebanyak 7 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 500, sebanyak 8 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 1.000, sebanyak 20 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 2.000, sebanyak 4 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 3.000, sebanyak 1 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 4.000, sebanyak 3 orang mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 5.000, dan sebanyak 5 orang mengalami kenaikan harga lebih dari Rp. 5.000.
Menurut survei yang telah kami lakukan, didapatkan data :
1.        Sebanyak 21 orang setuju dengan adanya kenaikan BBM, sebanyak 17 orang tidak setuju dengan adanya kenaikan BBM dan sebanyak 3 orang tidak tahu setuju atau tidak dengan adanya kenaikannya BBM.
2.        Sebanyak 8 orang mengalami bertambahnya uang jajan, sebanyak 27 orang tidak mengalami bertambahnya uang jajan dan sebanyak 6 orang menjawab tidak tahu.
3.        Sebanyak 23 orang mengatakan uang jajannya berpengaruh setelah adanya kenaikan BBM, sebanyak 16 orang mengatakan uang jajannya tidak berpengaruh setelah adanya kenaikan BBM dan sebanyak 2 orang mengatakan tidak tahu.
4.        Sebanyak 17 orang mengatakan ada kebutuhan yang harus mereka kurangi setelah kenaikan BBM, sebanyak 22 orang mengatakan tidak ada kebutuhan yang harus mereka kurangi dan sebanyak 2 orang mengatakan tidak tahu.
5.        Sebanyak 31 orang mengatakan harga-harga yang mereka konsumsi mengalami kenaikan, sebanyak 6 orang mengatakan harga-harga yang mereka konsumsi tidak mengalami kenaikan dan sebanyak 4 orang mengatakan tidak tahu.
6.        Sebanyak 24 orang mengatakan mereka akan memilih untuk mengkonsumsi bekal pribadi untuk menghemat pengeluaran, sebanyak 15 orang mengatakan mereka tidak akan memilih untuk mengkonsumsi bekal pribadi untuk menghemat pengeluaran dan 2 orang mengatakan tidak tahu.
7.        Sebanyak 32 orang mengatakan pengeluaran mereka mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan BBM, sebanyak 6 orang mengatakan pengeluaran mereka tidak mengalami kenaikan setelah adanya kenaikan BBM dan sebanyak 3 orang mengatakan tidak tahu.
8.        Sebanyak 9 orang mengatakan kenaikan BBM akan mempengaruhi biaya kuliah, sebanyak 15 orang mengatakan kenaikan BBM tidak akan mempengaruhi biaya kuliah dan sebanyak 17 orang mengatakan tidak tahu.
9.        Sebanyak 25 orang mengatakan mereka setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain, sebanyak 10 orang mengatakan mereka tidak setuju dengan rencana realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain dan sebanyak 6 orang mengatakan tidak tahu.
10.    Sebanyak 16 orang mengatakan mereka percaya pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain, sebanyak 16 orang mengatakan mereka tidak percaya pemerintah bisa mengatur realokasi anggaran subsidi BBM ke sektor lain dan sebanyak 9 orang mengatakan tidak tahu,
11.    Sebanyak 16 orang mengatakan tepat untuk kebijakan kenaikan BBM pada kondisi Negara saat ini, sebanyak 17 orang mengatakan tidak tepat untut kebijakan kenaikan BBM pada kondisi Negara saat ini, dan sebanyak 8 orang mengatakan tidak tahu.
12.    Sebanyak 25 orang yang menggunakan kendaraan pribadi mengatakan mereka menggunakan bahan bakar bersubsidi, sebanyak 11 orang yang menggunakan kendaraan pribadi mengatakan mereka tidak menggunakan bahan bakar bersubsidi, dan sebanyak 5 orang tidak tahu.
13.    Sebanyak 10 orang yang mengunakan kendaraan pribadi akan beralih ke transportasi umum, sebanyak 20 orang yang menggunkan kendaraan pribadi tidak akan beralih ke transportasi umum, dan sebanyak 11 orang mengatakan tidak tahu.
14.    Sebanyak 21 orang mengatakan mereka akan beralih ke bahan bakar non-subsidi, sebanyak 12 orang mengatakan mereka tidak akan beralih ke bahan bakar non-subsidi, dan sebanyak 8 orang mengatakan tidak tahu.
15.    Sebanyak 21 orang mengatakan BBM perlu disubsidi, sebanyak 15 orang mengatakan BBM tidak perlu disubsidi, dan sebanyak 5 orang mengatakan tidak tahu.

Kesimpulan
Saat ini sedang maraknya dengan kenaikan BBM yang berdampak pada semua kalangan masyarakat di Indonesia. Mahasiswa Gunadarma juga merasakan dampak dari kenaikan BBM tersebut. Kami melakukan penelitian di sekitar lingkungan kampus Universitas Gunadarma tentang pengaruh dari kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 41 responden secara acak. Hasil penelitian yang telah kami lakukan dari hasil kuisioner tersebut menyatakan sebanyak 48% dari responden menyatakan setuju dengan adanya kenaikan BBM. Dan sebagian besar dampak dari kenaikan BBM mempengaruhi harga-harga keperluan mahasiswa sehari-hari.

Daftar pustaka
Reksohadiprojo, Sukanto. (1988). Ekonomi Energi. Pau Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta