Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal
suatu organisasi
yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang
strategi dan
program
kerja.menurut pakar SWOT Indonesia Fredy Rangkuti, “Analisa
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau
interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap
unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”. Sementara, Analisis internal meliputi
peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength)
dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan
(ThreathS). Ada dua macam pendekatan dalam analisis
SWOT, yaitu:
A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan
kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal
(Peluang
dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal
(Kekuatan
dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu
strategis
yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor-faktor internal dan
eksternal.
Keterangan:
Sel
A: Comparative Advantages
Sel
ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Sel
B: Mobilization
Sel
ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi
sebuah peluang.
Sel
C: Divestment/Investment
Sel
ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang
tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena
kekuatan
yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang
diambil
adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)
atau
memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel
D: Damage Control
Sel
ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan
pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan
yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang
harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang
diperkirakan.
B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data
SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui
perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson
(1998)
agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan
yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1.
Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b)
point faktor setta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada
setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor dilakukan
secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh
dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan
rentang besaran skor sangat menentukan akurasi penilaian namun yang lazim
digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang
paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan bobot (b)
masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya,
penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat
kepentingannya dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya
adalah nilai yang telah didapat (rentang nilainya sama dengan banyaknya point
faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
2.
Melakukan
pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T
(e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X,
sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada
sumbu Y;
3.
Mencari
posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.
Petunjuk umum yang sering diberikan
untuk perumusan adalah :
1.
Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan
rencana jangka panjang.
2.
Atasi atau kurangi ancaman dan
kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan rencana jangka
pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).
Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan ancaman yang dimiliki organisasi.. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan mengimplementasikan
strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam analisa SWOT informasi
dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan perubahan
pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. Dalam
penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki
pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki,
maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor
internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang
direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan
dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan
akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan
mempengaruhi usaha yang dilakaukan. Dapat disimpulkan bahwa Analisis SWOT adalah perkembangan
hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan
kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam
penelitian analisis SWOT kita ingin
memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka
yang sebelumnya telah dianalisa :
Ø Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan
O atau Maxi-maxi)
Strategi yang dihasilkan pada
kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah
diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan
teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar
yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang
keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis kesempatan.
Ø
Strategi
Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)
Kesempatan
yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan
perusahaan. Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh
perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan
perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi
lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.
Ø
Strategi
Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)
Dalam analisa ancaman ditemukan
kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang
dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut.
Misalnya ancaman perang harga.
Ø
Strategi
Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)
Dalam situasi menghadapi ancaman
dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya
dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang
diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang
mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada
usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan
satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan
hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat
mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan
yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar